INTERPERSONAL SKILL
First meet, Selasa 3
Maret 2015. Mata kuliah yang ada di
bayangan orang secara umum yaitu mata kuliah yang bertujuan untuk mengeksplore
potensi dala diri masing-masing individu. Yahhhh, ternyata benar ketika seorang
dosen wanita menjelaskan apa itu INTERPERSONAL SKILL.
Seperti biasa, setiap
dosen memiliki aturan nya masing-masing. Satu per satu aturan di bacakan..
Bagiku semua aturan itu wajarr....
TAPI, ada satu aturan yang paling dulu
saya tidak sukai Dimana pun Kapan pun bahkan saya sampai pernah hampir bentrok
dengan pengurus masjid hanya gara-gara masalah BERPAKAIAN. Menurut saya fashion
tidak bisa dipaksakan kepada seseorang karena fashion itu seperti jiwa setiap
individu. Semisal dan Hanya Contoh :
Seorang Dosen memaksakan
setiap mahasiswa untuk berpakaian office work ketika setiap mahasiswa telah
memakai pakaian office work pasti ada yang celana kepanjangan lah, dasi yang
nggak cocok dengan setelan baju lah pokok nya tambah norak bukan malah rapi
-__- . Berpakaian office work itu pun
juga seperti pengalaman hidup, bagaimana cerminan dia bisa di lihat cara di
menggunakan setelan office work maupun setelan baju yang lain, entah casual
atau formal dan semacamnya, jadi walapun Sang Dosen memaksakan apapun setelan
baju nya itu bahkan tidak mengubah sedikit kepribadian atau sifat seseorang.
Itu hanyalah contoh dari sekian banyak kasus :D
Bagi saya postif dan negatif itu harus adil. Oke, saya
juga akan mengeluarkan argumen postif tentang Aturan yang saya contohkan tadi.
Emmmmmm.... mengamati tingkah laku para manusia di bumi semakin lama bukan nya
semakin taat aturan taapi malah membanggakan pepatah “aturan itu untuk
dilanggar” padahal itu adalah pepatah yang dibuat ketika aturan sudah dilanggar
bukan ssebaaliknya -__-. Naahhh disini memaksakan sesuatu di era sekarang
dengan aturan yang tegas adil dan amanah, Bagi saya itu sangat lah positif
karena kebiasaan orang dimuka bumi yang sudah memburuk dan telah menjadi
kepribadian setiap individu. Mungkin dengan salah satu nya dengan methode PAKSA
walapun banyak yang menentang bahkan UUD pun Juga sangat tidak Setuju dengan
sistem PAKSA/Otoriter tapi menghadapi individu yang songgong, congkak, kemaki.
Dan Alayy -_- perlu lah sekali kali diterapkan Sistem PAKSA yang continue
dengan evaluasi dari setiap penerapaan yang dilakukan. Dan juga dari yang
pembuat aturan itu pun juga harus Dapat Dipercaya .
jadi bagi saya memaksakan fashion itu hanya merubah
penampilan secara fisik, kepribadiaan bukan hanya tentang berpakaiaan tapi
lebih bagaimana lingkungan non fisik atau fisik setiap individu berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar